Doxing adalah tindakan menyebarluaskan informasi pribadi tanpa izin ke publik. Hal tersebut sering kali kita temukan di media sosial, contohnya saat “war” di Twitter.
Bagaimana sih contoh Doxing itu? Apakah seberbahaya itu?
Tentu berbahaya. Coba bayangkan jika informasi seperti, nomor ponsel, alamat rumah, wajah, data keuangan ataupun jejak pendidikan kalian di sebarluaskan oleh seseorang yang tidak bertanggung jawab, tentunya akan membuat kita kehilangan “privasi” dan tentunya akan merasa was-was akan keamanan diri kita sendiri.
Tindakan Doxing ini juga ada hukum pidananya karena termasuk kedalam cybercrime. Hal ini seperti yang telah diatur dalam undang-undang Pasal 26 ayat 1 UU ITE yang menegaskan bahwa, “Kecuali ditentukan lain oleh Peraturan Perundang-undangan, penggunaan, setiap informasi melalui media elektronik yang menyangkut data pribadi seseorang harus dilakukan atas persetujuan orang yang bersangkutan.”
Korban Doxing juga mendapat perlindungan hukum berdasarkan Pasal 26 ayat 2 UU ITE yaitu “Setiap orang yang dilanggar haknya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat mengajukan gugatan atas kerugian yang ditimbulkan berdasarkan Undang-Undang ini.”
Pasal 28G ayat (1) UUD 1945 juga menyebutkan, “Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda yang di bawah kekuasannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.”
Lalu adakah cara agar data kita aman dari orang yang tidak bertanggung jawab? .
Tentu kita sebagai pengguna media sosial harus bijak memilah dan memilih perbuatan serta jangan sembarangan menyebarkan informasi pribadi ke media sosial yang notabenenya dapat dijangkau orang banyak karena bersifat publik.
Hal terpenting lainnya adalah kita harus menjaga sikap dan jangan sampai kehilangan moral karena menggunakan sosial media.
Untuk kasus Jefri Nichol sendiri, jika Doxing saja sudah tidak dibenarkan, lalu bagaimana saat orang tidak bersalah menjadi korban sasaran dalam kesalahan penyebaran informasi ini? Korban juga melakukan klarifikasi bahwa informasi yang disebarkan oleh Jefri Nichol adalah salah.
Meski sudah meminta maaf, netizen menyayangkan perilaku aktor muda ini dan mengkritik caranya dalam menyampaikan maaf dan seolah menggunakan powernya sebagai selebriti untuk doxing orang lain.
halo eka, saya mau minta maaf udah salah kira kamu sama orang yang ngehate saya dan udah nyebarin data pribadi kamu (doxing) dan saya mau bilang juga data yang saya post itu ga lengkap dan itu tadinya buat nakutin hater yang saya kira itu kamu. sekali lagi saya minta maaf eka https://t.co/uCCp9PIUFK
— chulo papi (@jefrinichol) April 6, 2023
Apalagi sebagai public figur yang memiliki banyak pengikut, netizen tentu mengharapkan ia harus menjadi contoh yang baik bagi penggemarnya.
Bagaimana menurut kalian?
Yuk lebih bijak menggunakan sosial media.
