- Kartu kredit, Paylater, dan pinjaman online adalah ilusi. Kamu mengira punya uang padahal tidak.
- Instagram menguras dompetmu dalam 2 hal: pertama, hi-res videonya yang autoplay menyedot kuota kamu; kedua, iklan-iklannya yang massive menggoda imanmu (bandingkan dengan twitter yang lebih minim iklan).
- Gula sama parahnya dengan narkoba, hanya saja industri makanan masih punya cara untuk mengelabui kamu. [1][2]
- Kalau ragu-ragu, lebih baik mundur. Keragu-raguan adalah sinyal bahwa ada hal yang tidak beres, tapi kamu tidak tahu apa itu.
- Meledek diri sendiri adalah defense mechanism yang ampuh. Orang lain akan segan meledekmu jika kamu sudah lebih dulu melakukannya.
- Kenapa belanja online itu candu? Karena sangat menyenangkan ketika membuka kotaknya (unboxing). Bahkan sekalipun kamu tahu apa isinya.
- Memberitahu orang lain bahwa kamu akan melakukan sesuatu, malah membuat kamu malas melakukannya. Lebih baik laksanakan misimu dalam diam, lalu umumkan hasilnya.
- Sesuatu yang didekorasi atau dihias berlebihan, biasanya isinya tidak menarik. Ini berlaku juga untuk manusia.
- Kalau sampai harus nyari-nyari pembenaran, berarti hal itu memang ngga benar.
- Berhati-hatilah menyatakan kebencian pada seseorang. Biasanya sifat orang itu justru ada di diri kita.
- Kata-kata orang lain yang dilontarkan tanpa berpikir, tidak sepatutnya kamu masukkan ke pikiranmu.
- Ngga semua urusan orang mesti kamu tahu, dan ngga semua yang kamu tahu mesti kamu urusin.
- Sedih kita tidak permanen, demikian juga bahagia kita.
- Ada perbedaan jelas antara “membutuhkan” dan “ketergantungan”.
- Belajar dari kesalahan orang itu memang bagus, tapi tidak sebagus belajar dari kesalahan sendiri. Kalau sudah pernah sakit, kamu akan berpikir bagaimana agar tidak sakit lagi.
- Jangan takut kehilangan apa yang terlanjur kamu miliki dan sukai, karena sebelum kamu memilikinya bukankah kamu tetap bisa hidup?
- Sejarah selalu berulang.
- Semua keputusan mengandung risiko dan reward—keduanya selalu berdampingan. Pilihlah yang risikonya paling siap kamu tanggung.
- Orang bunuh diri tidak selalu karena ingin menghabisi nyawa, tapi kadang ingin melarikan diri dari rasa sakit saja.
- Selalu menang akan membuat kamu bingung apa makna kemenangan sebenarnya.
- Kita hidup di era dimana menyapa orang asing di internet adalah lumrah. Menyukai kontennya, mengomentari hidupnya, dan memantau pergerakannya…. Semua normal padahal nyatanya kita tidak kenal.
- Kebanyakan hal yang kamu benci adalah yang kamu belum coba.
- Hanya karena kamu membicarakan kejelekan orang, tidak berarti kejelekanmu memudar.
- Beberapa hati harus patah sebelum mereka tumbuh menjadi kuat.
- Minum susu adalah solusi instan untuk melancarkan pencernaan.
- Tidur nyenyak dan tidur cukup adalah harta yang berharga. Semakin kita tua, semakin sulit memilikinya.
- Bagaimanapun gaya kita di luar, bahagia/sedih itu hanya kita yang bisa rasa.
- Kamu tidak lebih baik dari orang lain—hanya beda dosa saja.
- Kalau kita udah sebel sama orang, apapun yang berkaitan dengan orang itu pasti keliatan salah.
- Jangan percaya dengan teori “dengerin musik klasik bikin kita pintar.” Kalau mau pinter ya belajar.
- Jika gajinya orang lain lebih besar dari kita, mungkin kebutuhan dia memang lebih banyak. Nggak usah iri.
- Di balik kesuksesan sebuah acara ada panitia yang rempong, kurang tidur, dan ngga sempet nikmatin acara di hari-H nya.
- Memaafkan musuh jauh lebih mudah daripada memaafkan orang terdekat yang menyakiti kita.
- Memaafkan orang lain adalah ajaran agama tersulit. Karena di dalamnya termasuk: tidak mengharapkan yang buruk terjadi pada orang itu & tidak membalas dendam ketika kamu punya kesempatan.
- Media sosial sejak awal diciptakan dan dirancang untuk membuat kita kecanduan. Slogan “mendekatkan yang jauh, dsb” hanya gimmick marketing.
- Namanya orang pasti berubah. Kalau tak pernah berubah, mungkin dia bukan orang.
- Kita sering kasihan saat menonton kesusahan hidup orang lain. Padahal orang yang menjalaninya merasa biasa-biasa saja. Karena kita tidak terlibat langsung, makanya kita membesar-besarkan.
- Semua kebenaran harus diuji. Jangan mudah percaya pada omongan/klaim pemuka agama.
- Semua orang itu baik, sampai kamu tahu kejelekannya.
- Semua lagu masa kecil itu enak, sampai kamu mengerti liriknya.
- Tidak semua hal di dunia ini harus diperbaiki oleh kamu. Dan tidak semua hal harus baik.
- Orang yang paling banyak tahu biasanya paling pendiam.
- Semakin canggih smartphone kita, semakin sulit kita berkonsentrasi.
- Mengonsumsi micin (MSG) memicu kita untuk merasa haus dan karenanya mendorong kita minum lebih banyak air.
- Suatu barang belum bisa dibilang bagus kalau belum ada yang memalsukan / membuat KW-nya. Hal ini berlaku juga untuk karakter & perilaku.
- Pada derajat tertentu, kita pasti rasis—ras kita terasa jauh lebih baik dibanding ras lainnya.
- Tidak perlu meromantisasi travelling. Tidak semua travelling itu menghibur dan menyenangkan—ada juga yang menyakitkan.
- Kecepatan jempol terkadang melebihi kecepatan berpikir.
- Semua orang, entah itu atheist/agnostic/beragama, berpotensi melakukan kejahatan. Bedanya adalah, orang beragama lebih “berkesempatan” untuk membungkus kejahatannya dengan embel-embel agama.
- Dunia sebenarnya nggak buruk-buruk banget, tapi memang yang diberitakan hampir selalu yang buruk, karena lebih laku. (Bad news is a good news)
- Semua dosa itu enak—yang ngga enak konsekuensinya.
- Hanya karena teori beredar bukan berarti dia benar. Pada prakteknya, teori tersebut bisa jadi salah karena ada perbedaan konteks, objek, timing, dsb.
- Jarak akan mengubah pandangan kita terhadap sesuatu—ini soal jarak secara fisik maupun emosional.
- Jika kita mencari-cari alasan untuk menyukai sesuatu, kita akan menemukannya. Jika kita mencari-cari alasan untuk membenci sesuatu, kita juga akan menemukannya.
- Yang menyajikan hal-hal trendy bisa eksis sementara, tapi yang memberikan solusi akan lebih bertahan lama.
- Amatiran ingin selalu menang, tapi seorang pakar tidak mempermasalahkan kalau sesekali kalah.
- Di dunia di mana populasi orang nyinyir makin banyak, bodo amat adalah sebuah keterampilan yang perlu dikuasai.
- Kamu bisa melakukan banyak hal baik tapi tetap akan ada yang benci kamu.
===
—